HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Akademisi Universitas Halu Oleo, Rahman Ako menyebut semua calon yang berkontestasi dalam Pilwali Kendari 2024 mendatang memiliki kana yang sama.
Hal itu diutarakan Rahman menjawab pernyataan salah satu direktur lembaga survei yang menyebut bakal calon Wali Kota Kendari Sitya Giona Nur Alam punya pekerjaan rumah yang besar untuk maju Pilwali.
“Menurut kami adalah pernyataan yang kurang tepat dan menyesatkan, yang benar semua calon yang akan maju dalam pemilihan Wali Kota Kendari tahun 2024 memiliki pekerjaan rumah yang sama yakni memenangkan pilihan warga kota Kendari melalui sosialisasi visi dan program pembangunan yang diinginkan oleh warga Masyarakat Kota Kendari,” kata Rahman, Selasa (25/3/2024).
Pemilihan legislatif menurutnya, tidak bisa disandingkan atau dilinearkan dengan pemilihan kepala daerah seperti Pilwali karena nuansanya yang jauh berbeda, baik dari segi peserta maupun strategi pemenangan.
“Jadi tidak bisa dijadikan ukuran atau parameter untuk menjustivikasi ketika hasil pemilihan legislatif tidak signifikan, akan berdampak besar terhadap pencalonan seseorang seperti Sitya Giona Nur Alam,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa Sitya Giona Nur Alam akan lebih tau titik strategi dalam pertarungan pilwali 2024.
“Justeru sebaliknya itu akan menjadi titik tolak untuk memperbaiki kelemahan strategi pemenangan menjadi lebih baik,” ungkap Rahman.
Ia juga mengatakan, dalam pemilihan legislatif posisi caleg adalah menjalankan tugas partai dan tugas partai tersebut telah ditunaikan dengan baik oleh Sitya Giona Nur Alam yang telah mengantarkan Nasdem mendapat satu kursi untuk Dapil I Sultra Wilayah Kota Kendari.
Oleh karena itu menurut Rahman, konstruksi berpikir dalam menghadapi Pilwali harus dibedakan denga Pilcaleg.
“Harus bisa dibedakan antara pilcaleg dengan Pilwali yang akan datang. Di mana seluruh kekuatan, potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap calon, termasuk Sitya Giona Nur Alam akan dikerahkan sepenuhnya dalam memenangkan Pilwali ke depan, dan saya yakin setiap kandidat telah memperhitungkannya dengan matang,” kata dosen Ilmu Politik ini.
Rahman menambahkan, setiap kandidat memiliki tugas yang sama tanpa terkecuali, ketika memenuhi syarat untuk mencalonkan dirinya berdasarkan aturan perundang-undangan.
“Demikian juga Sitya Giona Nur Alam yang menyelesaikan studi di salah satu universitas terkemuka di Singapura, maupun aktivitas lainnya sebagai pengusaha muda, Ketua Garnita Nasdem Sultra, aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan, jaringan yang luas dalam usia memasuki 30 tahun, ini memenuhi syarat dan memiliki kapabilitas yang dapat mengantarkannya menjadi kandidat yang patut diperhitungkan Pilwali Kendari 2024,” jelasnya.
Rahman mengatakan pernyataan atau analisa yang disampaikan oleh salah satu direktur lembaga survei itu tidak akurat. Ia menyarankan sebagai pemimpin lembaga survei diharapkan tidak memberikan pernyataan yang dapat merugikan bakal calon siapapun
“Tentunya berita ini menyudutkan dan merugikan Sitya Giona Nur Alam sebagai sosok yang bakal maju dalam pemilihan wali kota Kendari nanti. Lembaga survei harus lebih obyektif terhadap seluruh bakal calon yang akan menjadi kandidat dalam Pemilihan Wali Kota Kendari 2024," pungkasnya.