HALUANRAKYAT.com, KONAWE -- Aksi serentak menanam tanaman holtikultura berupa bibit cabe, tomat dan bawang merah yang dilakukan siswa SMA dan SMK se- Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa, 6 Juni 2023 berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Aksi ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi di SMKN PP 5 Konawe tersebut diikuti sebanyak 86.833 siswa, guru, dan tenaga kependidikan SMK/SMK dan guru -guru SMA/SMK di 17 kabupaten dan kota se-Sultra.
Mengusung tema Ketahanan Pangan sebagai Wujud Implementasi Merdeka Belajar, sebanyak 317.134 bibit pohon cabai, tomat, dan bawang merah berhasil ditanam dan memecahkan rekor MURI.
Direktur Marketing MURI Awan Rahargo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, aksi penanaman serentak tanaman sayuran yang melibatkan siswa SMK/SMA terbanyak tersebut berhasil memecahkan rekor MURI yang pernah ada sebelumnya.
Piagam penghargaan MURI dengan nomor 11008/R.MURI/VI/2023 tersebut diberikan kepada Gubernur Sultra Ali Mazi atas rekor Penanaman Sayur oleh siswa SMK dan SMK di sekolah terbanyak yang diserahkan langsung oleh Awan Rahargo mewakili Ketua Umum MURI KP Jaya Suprana kepada Gubernur Sultra Ali Mazi.
“Ini adalah sebuah terobosan pemerintah Sultra dalam rangka mendukung program kerja pemerintah pusat di bidang ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi inflasi yang diimplementasikan oleh Gubernur Sultra bersama jajarannya melalui penanaman tomat, cabai dan bawang merah yang melibatkan siswa SMA SMK se- Sultra. Harapan kami ke depan kalau program ini dilakukan dengan serius, maka tanaman hortikultura di Sultra menjadi pusatnya program ketahanan di Indonesia," kata Awan.
Menurut Awan, menggabungkan terintegrasi tersebut sesuai dengan catatan rekor MURI dimana rekor MURI memiliki fitur pencatat superlatif atau yang terbanyak, dan ini dilakukan secara serentak di 17 kabupaten kota se Sultra diikuti 86.000 siswa SMK/SMK dan guru guru SMA/SMK.
“Tentunya juga ada sebanyak 317 ribu jumlah bibit tanaman hortikultura tomat, cabai dan bawang merah yang ditanam secara masal. Karena itu MURI mengapresiasi tingginya peristiwa pencatatan rekor MURI hari ini, semoga ke depan bisa membangkitkan semangat kebangsaan nasionalisme kita dalam bidang ketahanan pangan,” ujar Awan.
Awan Rahargo menambahkan, pencatatan rekor MURI kategori kultivasi hortikultura tersebut bukan yang pertama, karena sebelumnya pernah dilakukan di Jawa Barat dilakukan kultivasi hortikultura oleh anggota Pramuka dengan jumlah 15 ribu polybag, kemudian di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah pernah ada rekor MURI menyemaikan 100 ribu bibit pohon cabai, sehingga rekor MURI yang terbanyak saat ini adalah di Sultra.
“Semoga daerah lain bisa terinspirasi dengan program Gubernur Sultra melalui Dinas Dikbud Sultra,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan apa yang dilakukan hari ini adalah sebuah gerakan ketahanan pangan dalam upaya memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah mengendalikan inflasi yang dimulai dari sekolah
Ali Mazi menjelaskan, gerakan ketahanan pangan yang melibatkan seluruh siswa SMA/SMK tersebut dapat membuka keterisolasian para pelajar, artinya siswa tidak hanya menghabiskan waktu monoton di sekolah hanya di dalam ruang kelas belajar saja.
"Sekali-kali hirup udara segar, jangan hanya menatap papan tulis di dalam kelas. Ini tradisi yang harus dihidupkan kembali dan dibudayakan, sebab gerakan ini mendukung pemanfaatan lahan pekarangan sekolah," kata Ali Mazi.
Gubernur juga menjelaskan, komoditi yang sangat mempengaruhi inflasi yakni cabai, tomat dan bawang, sehingga tanaman yang telah ditanam secara massal itu harus dijaga dengan baik agar dapat tumbuh subur.
“Jangan hari ini kita tanam, terus kita biarkan tumbuh sendiri. Jangankan tumbuhan, manusia saja kalau tidak sarapan setiap pagi pasti lemas. Jadi, harus disiram dan dipupuk agar tumbuh sesuai yang kita harapkan,” harap Ali Mazi.
Ali Mazi juga mengapresiasi kreasi dan inovasi yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Yusmin karena memberikan warna baru dalam kegiatan siswa di sekolah yang dapat berdampak positif besar terhadap siswa, sekolah dan daerah.