Skip to main content
Jiji

Akun Facebook-nya Diduplikasi dan Posting Isu SARA, Jurnalis Kendari Lapor Polisi

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Salah satu jurnalis senior di Kota Kendari, Jumadin Arif melaporkan pemilik akun Facebook Rahman Ashari ke polisi.

 

Hal itu dilakukan lantaran akun Facebook Rahman Ashari kembali berulah. Melalui jagad maya, dia kembali mengunggah hasil screenshot postingan Facebook yang diduga hasil editan yang bermuatan SARA.

 

Setelah sebelumnya memperdaya korbannya dalam hal ini seorang TNI dengan isu SARA juga, kini si pelaku kembali menyasar kalangan jurnalis sebagai korban berikutnya.

 

Adalah Jumaddin Arif, jurnalis sekaligus pendiri media online panjikendari.com menjadi sasaran berikutnya pemilik akun Facebook Rahman Ashari.

 

"Saya kaget, pada Kamis malam, 23 Juli 2020, sekitar pukul 22.19 Wita, saya dikirimkan screenshot postingan Rahman Ashar oleh nomor baru yang saya tidak kenal," terang Jumaddin Arif dalam siaran persnya.

 

Dalam screenshot yang dikirimkan itu, Rahman Ashari mengunggah foto Jumaddin Arif bersama keluarganya dengan caption menyinggung SARA.

 

Adapun narasi caption aslinya sebagai berikut "Saya Wartawan senior Menyatakan banyak berita suku Tolaki tidak beres atau boleh di katakan Kriminal,tukang Tipu,pelecehan sex".

 

"Hasil survey lapangan dan fakta fakta dan bukti bukti yang Otentik...Memang suku Tolaki banyak Menjadi Penjahat dan Perusak Generasi Bangsa khusus nya di Area Sulawesi Tenggara dan Sekitar WA ku: 085342368581 mau video kriminal Mereka dan Kejahatannya add biar saya kirim biar kita lebih waspada dan hati hati".

 

Gambar beserta caption yang diunggah Rahman Ashar tersebut dibagikan kembali oleh Rahman Ashari sendiri di beberapa grup Facebook.

 

Hal itu mengundang reaksi para netizen. Bahkan menurut Jumaddin, banyak nomor-nomor baru yang mengirim pesan WhatsApp dengan nada-nada kurang berkenaan.

 

Tak terima atas kejadian yang dialaminya, mantan Redaktur Harian Rakyat Sultra itu melaporkan masalah tersebut ke Polda Sultra, melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).

 

Pasalnya, Jumaddin mengaku tidak pernah menuliskan status berisi isu SARA seperti yang disebar oleh Rahman Ashar. Menurut Jumaddin, akun miliknya tidak sedang dibajak karena sampai saat ini akun Facebooknya masih aman-aman saja.

 

Mantan Korlip Harian Berita Kota Kendari ini menduga, gambar yang diunggah dan disebar oleh Rahman Ashar merupakan hasil editan.

 

"Kita berharap, Polda Sultra dapat mengungkap kasus ini karena telah meresahkan dan mencemarkan nama baik banyak orang. Sebab, ternyata sudah banyak yang jadi korban atas ulah akun Facebook Rahman Ashar," kata Jumaddin.

 

Jumaddin meminta Polda Sultra untuk lebih serius dalam mengungkap kasus pelanggaran ITE ini karena dikhawatirkan dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. 

 

"Apalagi ini mengangkat isu SARA. Saya kira hal-hal seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Jujur saja, dengan adanya kasus ini, saya bersama keluarga merasa tidak nyaman, dan merasa tidak aman."

 

"Keluarga saya banyak menanyakan perihal ini. Saya merasa bersyukur, karena baik dari pihak atau dari suku yang disudutkan maupun dari keluarga saya sendiri terlebih dahulu meminta klarifikasi dari saya. Yang kita khawatirkan jangan sampai ada orang-orang tertentu yang merasa tersinggung, tanpa klarifikasi, dan langsung melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Ini yang rawan," kata Jumaddin.

 

Olehnya itu, sekali lagi, Jumaddin meminta Polda Sultra mengungkap masalah ini agar tidak meresahkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan serta tidak ada lagi korban berikutnya.

 

"Saya juga meminta maaf kepada saudara-saudaraku dari suku Tolaki yang merasa tersinggung dengan adanya postingan Rahman Ashar tersebut. Postingan itu bukan tulisan saya, dan saya yakin itu hanya provokasi," pungkasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.