Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 5 Orang Meninggal, 1 Polisi Hilang
HALUANRAKYAT.com, JAKARTA - Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada Sabtu, 16 Januari 2021 sekitar pukul 15.09 WITA.
Banjir dan longsor terjadi diduga akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil. Tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter.
"Peristiwa ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan," ungkap Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Seorang yang hilang tersebut adalah anggota kepolisian bernama Aiptu Kifny Kawulur, warga perumahan Aspol Perkamil.
Sejumlah kecamatan terdampak peristiwa ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.
"Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan kerugian materil yakni dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang," imbuhnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI, Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.
"BPBD Kota Manado memantau banjir saat ini telah berangsur surut," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021. Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.