HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Beragam inisiatif dan kemudahan layanan yang diberikan CIMB Niaga, baik melalui kantor cabang maupun kanal digital, turut berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja CIMB Niaga secara nasional.
Pada kuartal pertama 2024, CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun, naik sebesar 7,8% year-on-year (Y-o-Y), dan menghasilkan earnings per share Rp66,96.
“Atas dukungan stakeholders khususnya para nasabah, kami dapat mengumumkan awal yang baik untuk tahun 2024. Pertumbuhan kredit/pembiayaan yang sehat dan indikator kualitas aset yang membaik menjadi dasar kuat bagi kami untuk terus memberikan nilai lebih. Ke depan, kami akan terus meningkatkan customer experience melalui inovasi digital," ungkap Head of Region CIMB Niaga Indonesia Timur dan Bali Nusra, Ahmad S Ilham, Selasa (4/6/2024).
"Dengan kemampuan sumber daya dan digital serta jaringan, kami siap menciptakan nilai jangka panjang dengan memprioritaskan kebutuhan para stakeholders dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuh Ilham.
Lebih lanjut, Ilham mengatakan, CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,5% dan 84,2%.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp333,0 triliun per 31 Maret 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp248,0 triliun (+3,3% Y-o-Y), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 64,6%. Sementara itu, CASA tumbuh 8,9% Y-o-Y, sebagai hasil upaya Bank membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,0% Y-o-Y menjadi Rp211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4% Y-o-Y dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 6,9% Y-o-Y.
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,8% Y-o-Y.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp56,2 triliun (+15,4% Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp50,6 triliun (+2,6% Y-o-Y) per 31 Maret 2024.
Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.
“Selain itu, hampir 26% dari total pembiayaan Bank (atau setara dengan Rp54,8 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya CIMB Niaga sebagai salah satu dari tujuh bank yang mewakili komitmen industri perbankan nasional dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tambah Ilham.
Adapun sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, Perseroan bekerja sama dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur.