Skip to main content
IAIN

BI Sultra Dukung IAIN Kendari Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bagian dari Pencapaian Rekor MURI

HALUANRAKYAT.com, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan komitmennya dalam memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah.

Hal ini diwujudkan melalui dukungan terhadap kegiatan kolaboratif bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, yang juga menjadi bagian dari pencapaian Rekor MURI oleh kampus tersebut.

Kegiatan yang berlangsung meriah di Kampus IAIN Kendari ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara dengan lancar dan sukses.

“Alhamdulillah, Pak Rektor, kami juga senang sekali ikut mendukung acara ini. Karena sejauh ini, kami di Bank Indonesia terus mendukung kegiatan ekonomi syariah,” ujar Edwin Permadi, Kamis (23/10/2025).

Edwin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkolaborasi, mulai dari OJK, BEI, MNC Sekuritas, hingga tim MURI, atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Ekonomi Syariah Dorong Pertumbuhan Inklusif dan Berkeadilan

Kegiatan tersebut juga menghadirkan pemaparan dari Makmur Panjaitan, Assistant Manager EPP UKIS KPw BI Sultra, yang membahas tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta perannya dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Makmur menjelaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran strategis dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan.

“Ekonomi syariah bukan hanya soal transaksi keuangan, tapi mencakup seluruh aktivitas ekonomi yang mendistribusikan sumber daya untuk kemaslahatan umat dengan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kerja sama dalam kebaikan,” jelasnya.

Ia juga memaparkan empat prinsip utama ekonomi syariah, yakni:
1. Kepemilikan absolut oleh Allah SWT,
2. Keadilan dalam berusaha,
3. Pertumbuhan yang seimbang, dan
4. Kerja sama dalam kebaikan (ta’awun).

Selain itu, ada lima instrumen utama keuangan syariah, yaitu zakat, larangan riba, larangan maysir (judi/spekulasi), instrumen sosial seperti infak dan sedekah, serta transaksi muamalah yang transparan.

Lima Strategi BI Perkuat Ekonomi Syariah

Lebih lanjut, Makmur menyebutkan lima strategi Bank Indonesia dalam memperkuat ekonomi syariah, yaitu:
• Penguatan industri syariah melalui sektor prioritas,
• Pengembangan ekosistem halal food, modest fashion, dan pariwisata ramah muslim,
• Penguatan keuangan sosial syariah, serta
• Peningkatan literasi dan gaya hidup halal di masyarakat.

Secara global, lanjutnya, kinerja ekonomi syariah menunjukkan tren positif. Berdasarkan proyeksi State of the Global Islamic Economy (SGEI), pertumbuhan ekonomi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait ekonomi Islam mencapai 3,5 persen pada tahun 2025.

“Peningkatan ini tidak lepas dari peran industri halal, sektor perbankan syariah, serta literasi dan inklusi keuangan yang semakin meluas,” kata Makmur Panjaitan.

Indonesia sendiri, menurutnya, mengalami peningkatan peringkat global dari posisi keempat menjadi ketiga pada tahun 2024, di bawah Arab Saudi dan Malaysia.

Fokus BI: Ekonomi Syariah Inklusif dan Berkeadilan

“Fokus BI saat ini adalah mendorong kebijakan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkeadilan. Ini menjadi potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru di tengah dominasi penduduk muslim Indonesia yang mencapai 87 persen,” ujar Makmur.

Khusus di Bumi Anoa, BI Sultra turut mendorong penguatan sektor pariwisata ramah muslim melalui pembentukan zona khas di kawasan Al-Alam Kendari, serta penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) yang menjadi bagian dari agenda nasional Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Makmur menegaskan, pengembangan ekonomi syariah membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak — mulai dari akademisi, pelaku usaha, hingga lembaga sosial.

“Ekonomi syariah tidak bisa didorong oleh satu pihak. Semua harus bersinergi — akademisi, sosial, dan masyarakat luas. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi syariah dapat berjalan inklusif, adil, dan merata,” pungkas Makmur Panjaitan.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.