Skip to main content
Gempa

Dalam Dua Hari, 35 Kali Gempa Guncang Sultra, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang dan Tidak Panik

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat dalam kurun waktu 48 jam terakhir sejak tanggal 25 hingga 27 Maret 2022 telah terjadi 35 kali gempa bumi di wilayah Sulawesi Tenggara.

Gempa pertama terjadi pada tanggal 25 Maret 2022 sekitar pukul 21.20 WITA dengan kekuatan 4,9 Skala Richter. Selanjutnya disusul oleh gempa susulan sebanyak 12 kali dengan magnitudo terbesar 4,3 Skala Richter yang terjadi pada 17.54 WITA di tanggal 26 Maret 2022.

Selanjutnya, pada 26 Maret 2022 malam harinya pada pukul 21.16 WITA terjadi gempa dengan kekuatan 5,2 Skala Richter. Gempa ini merupakan yang terbesar dari rangkaian gempa bumi yang terjadi selama dua hari ini.

"Gempa 5,2 Skala Richter ini diikuti oleh gempa susulan sebanyak 21 kali gempa susulan dengan kekuatan gempa susulan terkuat adalah 4,6 SR yang terjadi pada pukul 21.55 WITA. Gempa bumi susulan terakhir itu dirasakan pada 27 Maret 2022 pukul 01.59 WITA dengan kekuatan 3,6 SR," ungkap Immanuela Indah Pertiwi, Staf Operasional Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Minggu (27/3/2022).

Total aktivitas kegempaan selama dua hari ini sebanyak 35 gempa bumi. Gempa ini terjadi akibat aktivitas Sesar Lawanopo yang terjadi di sebelah TimurLaut Kota Kendari.

"Sesar Lawanopo ini tergolong sesar yang aktif di wilayah Sultra dan mempunyai potensi untuk terjadi gempa bumi dengan magnitudo yang lebih besar lagi," beber Indah.

Indah menjelaskan, Sesar Lawanopo ini adalah sesar yang memanjang ke arah Tenggara dari BaratLaut Kolaka Utara ke TimurLaut Kota Kendari.

"Sesar Lawanopo ini adalah jenis sesar geser atau strike-slip. Ini juga merupakan salah satu ciri bahwa sesar ini bukan sesar yang dapat menimbulkan Tsunami," imbuhnya.

Berdasarkan riwayatnya, gempa terbesar yang pernah mengguncang Sulawesi Tenggara terjadi pada tahun 2011 dengan kekuatan 6.0 Skala Richter. Gempa tersebut mampu merusak beberapa bangunan pada saat itu.

Namun demikian, Indah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu panik. Ia meminta masyarakat agar hanya mempercayai informasi yang datang dari sumber yang jelas dan terverifikasi, seperti dari saluran-saluran resmi BMKG yang tersedia di berbagai platform media sosial.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang karena selama ini magnitudonya berkisar di antara 2 hingga 5 Skala Richter. Meski kemarin kekuatannya sampai 5,2 SR, tetapi masyarakat tidak perlu panik karena gempa ini tidak menimbulkan tsunami," pungkasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.