Skip to main content
Almaz

Jaringan Transportasi Nasional di Sultra untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, menerima kunjungan kerja 13 anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Selasa (13/10/2020).


Kehadiran tersebut merupakan kunjungan kerja dalam rangka Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021. Kedatangan para anggota Komisi V DPR-RI tersebut untuk meninjau sejumlah rencana proyek infrastruktur dan perhubungan yang sedang direncanakan, dan mengevaluasi proyek infrastruktur yang sedang dan telah dibangun Kementerian PUPR di Provinsi Sultra.


Kunjungan kerja Komisi V DPR-RI yang dipimpin oleh Ridwan Bae ini dijadwalkan sejak Senin 12 Oktober hingga Rabu 14 Oktober 2020.


Di hadapan anggota Komisi V DPR-RI dan segenap hadirin, Gubernur Ali Mazi memaparkan sejumlah pembangunan yang telah selesai, yang sedang direncanakan, yang sudah dirancang dan dibangun pada dua periode kepemimpinnya, antara lain Bandara Haluoleo yang diawali dengan dana APBD Provinsi Sultra, Bandara Matahora Wakatobi, dan Bandara Sangia Nibandera Kolaka. Bandara lain akan segera dibangun di Kolaka Utara dan Buton.


“Alhamdulillah, banyak infrastruktur telah terbangun di Provinsi Sulawesi Tenggara yang beberapa di antaranya dalam proses pengerjaan, tahap pembangunan atau penyelesaian, seperti pembangunan Jembatan Teluk Kendari oleh Kementerian PUPR, yang menghubungkan Kendari bagian Utara (Kota Tua) dan bagian Selatan (Poasia) yang dapat dikembangkan menjadi kawasan pemukiman baru. Perkembangan ini nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan regional,” jelas Gubernur Ali Mazi.


Pemaparan Gubernur Ali Mazi berlanjut dengan Penataan Kawasan Kumuh Kota yang terletak di Bungkutoko dan Petoaha, Kota Kendari. Untuk mengatasi banjir siklus 30 tahunan, Pemprov Sultra terus mempercepat pembangunan bendungan di areal hulu, antara lain Bendungan Ladongi (Kabupaten Kolaka Timur; kapasitas tampung 45,9 juta meter kubik), Bendungan Ameroro (Kabupaten Konawe; kapasitas tampung 55,1 juta meter kubik), dan Bendungan Pelosika (Kabupaten Konawe; kapasitas tampung 822 juta meter kubik). 


Di Kota Kendari, di mana aliran air bermuara, Pemkot Kendari juga mengenjot pembangunan Bendungan Sungai Wanggu, resapan air, Waduk Sungai Wanggu, Kolam Retensi di Boulevard, dan Waduk Regulasi (regulation pond) di wilayah hulu Nangananga.


“Ada hal penting yang harus saya sampaikan dalam penanganan banjir di Ibukota Provinsi Sultra, yakni pembangunan infrastruktur kolam retensi dan tanggul Sungai Wanggu, dan peningkatan kapasitas drainase dalam Kota Kendari yang nantinya akan masih mengatasi masalah siklus banjir 30 tahun di Kota Kendari," imbuhnya.


Di sektor perhubungan, beberapa pembangunan infrastruktur jembatan yang akan menghubungkan sejumlah pulau besar, antara lain Jembatan Buton-Muna (Tona), dan Jembatan Muna-Konsel, serta peningkatan jaringan jalan dan jembatan (akses sungai) untuk mendukung Program Kawasan Ekonomi yang menghubungkan semua kawasan di Sulawesi Tenggara. 


“Kesemuannya telah mendapat respon positif dari Kementerian PUPR,” ujar Gubernur Ali Mazi.


Jalan pariwisata Toronipa-Kendari sepanjang kurang lebih 41 kilometer akan terintegrasi dengan Kendari New Port Bungkutoko, Jembatan Teluk Kendari, dan jalur menuju Bandara Haluoleo Kendari. 


“Seluruh pengintegrasian ini untuk mendukung transmisi angkutan logistik, komoditas hasil bumi/laut, dan produk industri di Sulawesi Tenggara. Dukungan Komisi V DPR-RI sangat kami butuhkan untuk pembangunan dan pengembangan jaringan jalan strategis ini, sehingga kelak akan menyambung dengan jalur Kereta Api Trans-Sulawesi di Kolaka Utara–Kendari," pungkasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.