Skip to main content
Sedarah

Jelang Peringatan Setahun Tragedi SEDARAH, Mahasiswa Yasinan di Depan Mapolda Sultra

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Sebulan menjelang peringatan setahun tragedi September Berdarah (SEDARAH), puluhan mahasiswa menggelar doa dan yasinan di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara, Kamis (20/8) malam.


Selepas ibadah shalat isya, mereka mulai membacakan Surah Yasin untuk mendoakan dua orang kawan mereka yang gugur dalam aksi unjuk rasa #ReformasiDikorupsi #RakyatBergerak, Randy dan Muhammad Yusuf Kardawi itu.


"Ini untuk mendoakan almarhum Randy dan Yusuf, juga untuk merawat ingatan akan tragedi ini. Kami menolak lupa," kata Koordinator Aksi, Rahman Paramai.


Rahman mengatakan, hingga hari ini, pihaknya masih konsisten untuk terus berjuang mencari keadilan atas kematian Randy dan Muhammad Yusuf Kardawi.



Ia menuntut agar seluruh pihak yang terlibat dalam tragedi itu untuk diperiksa dan dihukum, karena telah lalai dan tidak melaksanakan perintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat itu yang melarang penggunaan senjata api saat pengamanan aksi unjuk rasa.


"Kami meminta agar mantan Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Sultra diperiksa. Juga penyidik Ditreskrimum terkait perubahan BAP saksi-saksi dari mahasiswa," imbuhnya.



Selain itu, ia juga menuntut agar Kapolri mengevaluasi kembali keputusannya mengangkat Brigjen Pol Yan Sultra Indrajaya sebagai Kapolda Sultra yang baru, karena ditengarai Brigjen Yan adalah salah satu orang yang paling bertanggungjawab dalam tragedi berdarah itu.


"Pak Kapolri, kami menolak penunjukkan Yan Sultra sebagai Kapolda dan juga penunjukkan Kombes Pol Jemy Junaidi, mantan Kapolres Kendari sebagai kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sultra. Mereka ini yang paling bertanggungjawab atas Tragedi Sedarah," tegasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.