HALUANRAKYAT.com, KONAWE - Tudingan adanya tindak pembalakan hutan bakau atau mangrove di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara oleh mantan Kapolri, Idham Azis oleh segelintir pihak ternyata hanya isapan jempol belaka.
Hasil penelusuran dan peninjauan lapangan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Dinas Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra dan juga Sekretaris Daerag Kabupaten Konawe mematahkan tudingan pihak-pihak tak bertanggungjawab itu.
Sebanyak 25 hektare termasuk 8 hektare lahan bekas tambak ikan direvitalisasi oleh mantan Kapolri Idham Azis dengan cara ditanami bakau meski lahan tersebut bukan atas namanya, melainkan atas nama kerabatnya bernama Samsul Hilal. Sama sekali tak ada pembalakan hutan bakau seperti yang dituduhkan.
“Setelah kami lakukan peninjauan, lahan ini justru dikelola dengan baik. Ini namanya revitalisasi empang atau tambak. Tak ada mangrove yang dirusak,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sultra, Sahid pada Rabu (3/2/2021).
Sahid menjelaskan bahwa kawasan yang dikelola ini termasuk dalam Area Penggunaan Lain (APL) dan tidak masuk dalam kawasan hutan seperti apa yang ditudingkan oleh demonstran yang menggelar demonstrasi di DPRD Sultra beberapa waktu lalu.
"Kawasan ini justru bernilai karena pengelolahannya terlihat cukup baik. Bahkan bisa jadi kawasan agrobisnis wisata. Kalau kawasan hutan itu pengertiannya yakni kumpulan pohon-pohon yang saling berinteraksi dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Tapi, ini bukan masuk kawasan hutan. Memang mangrove, tapi tak ada yang mengeksploitasi mangrove disini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Ansar malah mengapresiasi penataan kawasan bekas tambak ikan bandeng tersebut.
“Ini malah menerapkan program Pemerintah Pusat yakni penanaman sejuta mangrove. Tak ada yang merusak mangrove disini," jelasnya.
