HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Sebanyak 22 murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Lamekongga, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara keracunan massal.

Kepala Seksi Humas Polres Kolaka, Bripka Riswandi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 30 Agustus 2023 usai para murid itu menyantap nasi ayam geprek yang dibeli dari seorang penjual seharga Rp5.000 per porsi.

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Puluhan orang diduga menjadi korban keracunan secara massal pada Senin, 19 Juni 2023.

Peristiwa itu menimpa 27 orang pegawai Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Laporan awal tentang kejadian ditemukannya beberapa orang yang mengeluhkan kesehatannya akibat mengkonsumsi makanan tertentu. 27 orang yang mengalami pusing-pusing, mual dan muntah," kata Kapolresta Kendari, Muhammad Eka Faturrahman.

HALUANRAKYAT.com, MUNA - Puluhan murid SD Negeri 17 Lohia, Desa Liangkabori, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara keracunan makanan pada Senin (24/10/2022).

Kapolsek Katobu IPTU Laode Muhammad Arwan mengatakan, setidaknya terdapat 27 murid yang mengalami keracunan.

Mereka mengalami keracunan massal usai menyantap nasi kuning dijual di kantin sekolah.

HALUANRAKYAT.com, BUTON - Seorang balita berumur 3 tahun berinisial SW yang turut menjadi korban keracunan massal di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara meninggal dunia pada Selasa, 1 Desember 2020.

Bayi SW (3) meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di unit kesehatan terdekat sejak Senin (30/11/2020) kemarin.

HALUANRAKYAT.com, JAKARTA - Sebanyak 53 orang warga Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara mengalami diare massal usai menghadiri pesta pernikahan pada Senin, 30 Oktober 2020.

Menurut Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Dedy Hartoyo, mayoritas warga mengalami gejala mual, muntah, dehidrasi dan keram pada perut.

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Dugaan keracunan makanan massal pada acara akikah yang terjadi pada warga di dua kelurahan di Kecamatan Abeli yakni Kelurahan Anggalomelai dan Kelurahan Abeli terus diselidiki.

Pihak kepolisian dari Polsek Abeli dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) telah mengirim sampel makanan yang diduga menyebabkan empat belas orang warga mengalami mual, muntah, dan diare itu.