HALUANRAKYAT.com, KENDARI - 25 hari menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, harga bahan pangan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai merangkak naik.
Di Pasar Sentral Kota Kendari, harga bahan pangan seperti bawang merah, cabai, dan telur mulai merangkak naik.
Sebelumnya, harga bawang merah per kilogramnya dijual hanya seharga Rp30.000. Namun kini, harganya naik hingga Rp40.000.
"Harga bawang merah dulu Rp30.000 sampai Rp35.000 per kilogram, sekarang sudah Rp40.000," ujar salah satu pedagang bernama Jumiati, saat ditemui pada Rabu (9/3/2022).
Sementara untuk harga cabai, juga mengalami kenaikan yang cukup drastis. Semula harga cabai besar dan cabai keriting dijual seharga Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram, kini harga cabai itu semakin pedas. Pedagang menjualnya dengan harga Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogramnya.
"Telur juga naik dari sebelumnya harga bongkar itu Rp37.000 per rak, sekarang sudah Rp40.000," imbuh Jumiati.
Sementara itu, salah satu warga yang berbelanja di Pasar Sentral Kota, Isma mengatakan, dirinya sangat kesulitan akibat adanya kenaikan harga bahan pangan ini.
Sebab, selain harga pangan di atas, ia dan masyarakat lain sudah terbebani dengan kenaikan harga minyak goreng dan gas LPG non subsidi.
"Kalau minyak saya tidak berani beli dulu soalnya mahal. Orang dia jualkan sekarang bisa Rp60.000 sampai Rp70.000 per liternya. Padahal dulu cuma Rp13.000 per liter," ucap Isma.
Ia pun meminta agar pemerintah turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan ini, termasuk minyak goreng yang juga langka dan mahal.
"Pemerintah ini kita harap bisa bantu turunkan harga. Ini sudah mau bulan puasa. Kasian masyarakat kecil seperti kita ini," imbuhnya.