HALUANRAKYAT.com, KONAWE - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan pabrik smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Senin (27/11/2021).
Jokowi meresmikan pengoperasian pabrik PT GNI yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah di sela-sela kunjungannya meninjau pabrik milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel di Morosi, Konawe.
Hal ini dilakukan karena PT GNI masih satu grup investor dengan PT VDNI dan PT OSS yang telah terlebih dahulu beroperasi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, dengan beroperasinya pabrik smelter nikel PT GNI, semakin menegaskan visi dan misi pemerintah Indonesia untuk menghentikan ekspor bahan mineral mentah, termasuk nikel ke luar negeri.
"Berkali-kali saya sampaikan, stop ekspor nikel. Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu, stop ekspor bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi akan kita stop ekspor untuk bahan minerba lainnya," ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan, manfaat dari penghentian ekspor material nikel mentah itu telah berkembang dengan pesat baik itu di sektor hulu maupun hilir.
"Akhirnya yang kita dapatkan apa? Industri di dalam negeri berkembang dengan sangat cepat, hilirisasi juga berkembang dengan sangat cepat karena memang tidak ada pilihan. Yang ingin mengambil, membeli bahan mentah kita sudah tidak bisa lagi. Artinya mau tidak mau harus mendirikan industri di tanah air sehingga kita tidak lagi ekspor bahan mentah seperti yang kita lakukan berpuluh-puluh tahun tanpa memberikan nilai tambah yang besar kepada negara," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi langkah manajemen PT GNI yang telah berani berinvestasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
"Saya sangat menghargai dan mengapresiasi pembangunan smelter PT GNI. Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Nikel yang diolah menjadi feronikel nilai tambahnya meningkat empat belas kali. Jika dari bijih nikel diolah menjadi stainless steel akan meningkat nilainya sembilan belas kali lipat," imbuhnya.
Jokowi menyebut pada tahun 2021 ini ekspor stainless steel Indonesia meningkat drastis. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya pabrik stsinless steel yang dibangun di dalam negeri.
"Kita akan melompat kurang lebih perkiraan kita USD 20,8 milyar dari yang biasanya kalau kita ekspor mentah itu cuma 1 atau 2 milyar dolar Amerika. Ini lompatan yang luar biasa.
Untuk menjaga pertumbuhan positif ini, Presiden mengingatkan semua pihak, terutama Gubernur dan Bupati agar menjaga iklim investasi yang ada di daerahnya.
"Gubernur, bupati agar menjaga iklim investasi agae kondusif supaya nilai tambah itu betul-betul. Dari industri seperti ini kita akan mendapatkan pajak, itu jelas. Lapangan pekerjaan, kita akan mendapatkan devisa yang tidak sedikit. Di sini (VDNI dan OSS) dan di PT GNI di Morowali Utara tenaga kerja sebanyak 27 ribu orang. Ini sebuah jumlah yang tidak sedikit. Kita ingin semua rakyat kita bekerja," tegasnya.