HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pelataran Tugu Religi atau eks-MTQ Kota Kendari.
Expo UMKM yang melibatkan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (Daerah) Sultra serta bank milik Badan Umum Milik Negara (BUMN) itu dilaksanakan mulai 8 hingga 12 Maret 2023 dan buka mulai pukul 15.00 s.d. 22.00 Wita.
Sejumlah brand UMKM lokal nampak meramaikan dan memanfaatkan expo dengan tema "Pentingnya Inovasi dan Kualitas Investasi" tersebut sebagai peluang untuk mempromosikan produk.
Kepala DPM PTSP Sultra, Parinringi mengatakan, pelaksanaan UMKM Expo tahun ini lebih menitikberatkan pada pentingnya edukasi dan investasi sesuai dengan tema yang diangkat.
"Setiap tahun kita akan melihat perkembangannya setiap pelaku UMKM
Seberapa besar dan UMKM mana saja yang melakukan inovasi, yang betul-betul berdampak kepada perekonomian di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari," kata Parinringi pada Rabu 8 Maret 2023 lalu.
Menurutnya, kestabilan sosial ekonomi di suatu daerah tidak terlepas dari peran pelaku UMKM yang begitu eksis di tengah gempuran daya saing perekonomian global dari waktu ke waktu.
Olehhya itu, saat ini waktunya para pelaku UMKM lokal naik kelas dengan dukungan pemerintah melalui beragam fasilitas sarana dan prasarana. Sehingga para pelaku UMKMA mampu menapaki jenjang yang lebih tinggi sebagai pengusaha yang mandiri, dan tahan terhadap guncangan ekonomi yang terkadang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.
Terlebih lagi, efek domino dari perkembangan bisnis UMKM ini dapat menyerap tenaga kerja yang secara tak langsung sudah membantu pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran.
“Penyerapan tenaga kerja dan investasi dapat memberikan efek positif terhadap human development index atau HDI secara nasional, dimana HDI merupakan cerminan kemajuan pembangunan manusia atau kesejahteraan,” ujar Parinringi.
Ia mengatakan, Sultra telah memiliki perkembangan investasi yang cukup besar, khususnya di sektor pertambangan. Bahkan saat ini Sultra masuk dalam 20 besar perkembangan investasi se-Indonesia.
Lima tahun terakhir ini, Sultra bukan lagi kota tempat persinggahan, tetapi kota tujuan.
"Kita akan upayakan lagi supaya bisa masuk ke 10 besar. Dan bahkan beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara seperti Konawe itu sudah masuk 10 besar bukti investasi. Seperti di Kecamatan Morosi, total investasi kemarin berkisaran Rp20 triliun lebih," kata Parinringi.
"Artinya sekitar Rp20 triliun lebih uang yang berputar di Sulawesi Tenggara, tentu akan berdampak pada UMKM, sehingga di kegiatan expo setiap tahun ini kita bisa mengukur seberapa besar progres pelaksanaan kegiatan ini dan dampaknya terhadap UMKM di Sulawesi Tenggara," Parinringi menambahkan.
Selain mengadakan UMKM Expo, DPM PTSP juga melakukan beberapa pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM dan itu melibatkan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas terkait.
“Karna kita ada jenis koperasi, ada beberapa dinas terkait yang ada hubungannya dengan UMKM, tapi kalau kita untuk DPM PTSP Sultra lebih melihat ke sisi investasi dan inovasi. Tetapi, untuk intrepensi lain hampir semua OPD yang berhubungan dengan UMKM itu kita interpensi melalui APBD yang dibantu oleh teman-teman dari Komisi IV DPRD Sultra,” ujar Parinringi.
Di tempat yang sama, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, Sudirman mengatakan, UMKM Expo ini bukan hanya sekedar bertransaksi saja, tetapi akan berdampak berkelanjutan bagi para pelaku UMKM.
"Kegiatan ini adalah untuk para pelaku UMKM melakukan promosi. Kalau misalkan banyak tamu yang datang merasakan atau menikmati apa yang disediakan para pleku UMKM disini, itu ibaratkan kontrak produk, dan itulah yang akan menjadi efek kontinu untuk para pelaku UMKM ini," kata Sudirman.
Selain dari DPM PTSP, pihaknya juga bermitra dengan koperasi dan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 juta kepada kurang lebih 1000 pelaku UMKM di Sultra.
"Kurang lebih seribu UMKM di Sultra ini telah dibantu oleh Dinas Koperasi melalui bantuan stimulan Rp2 juta per UMKM. Hal itu akan terus di lanjutkan, dan akan di data para pelaku UMKM yang sangat layak untuk menerima, di luar daripada bantuan sosial atau bantuan-bantuan yang telah di berikan pemerintah sebelumnya. Pada prinsipnya sinergitas DPRD dan eksekutif akan terus terjalin disini," ujar Sudirman.
UMKM Mulai Bangkit Pasca Pandemi Covid-19
Sultra UMKM Expo 2023 menjadi momentum kebangkitan UMKM pasca pandemi Covid-19 yang melanda tanah air dan dunia.
Seperti diketahui, dua tahun belakangan, banyak pelaku usaha yang terpaksa harus memberhentikan karyawan hingga menutup usahanya akibat pandemi Covid-19 yang terus melanda Indonesia.
Kendati pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstimulus para pelaku usaha agar terus bangkit, namun hal itu tak lantas dapat membantu secara maksimal.
Sehingga, banyak pengusaha yang gulung tikar akibat tak mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19.
Kini, Indonesia telah berhasil keluar dari tekanan tersebut. Melalui berbagai event yang digelar, seperti Sultra UMKM Expo ini, diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan UMKM di Sultra.
"Semoga expo ini bisa meningkatkan minat masyarakat untuk kembali melakukan pembelian berbagai produk-produk UMKM lokal. Dan ini akan membantu ekonomi daerah khususnya Sulawesi Tenggara," ujar Parinringi.
Pemprov Sultra Dorong Digitalisasi UMKM
Perkembangan teknologi digital semakin pesat, khususnya semenjak covid-19. Hal ini juga mendorong perilaku masyarakat untuk berbelanja daring atau online.
Tak heran, platfrom perdagangan elektronik menjadi laris manis sebagai pilihan masyarakat untuk berbelanja dan bertransaksi.
Parinringi mengatakan, teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka di era revolusi industri 4.0.
Saat ini perkembangan industri tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu daerah bahkan negara, salah satu dampak positifnya adalah pada peningkatan perekonomian.
Prospek UMKM ke depan di era digital atau industri 4.0 melalui digitalisasi UMKM akan berkembang lebih baik. Lewat keunggulan-keunggulan yang dimiliki UMKM, seperti besarnya kontribusi UMKM dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Sultra, penyerapan tenaga kerja yang besar dan jumlah unit serta penyebaran usahanya dan investasi yang dilakukan UMKM akan memberikan efek positif bagi penyerapan tenaga kerja.
Olehnya itu, Pemprov Sultra mendorong digitalisasi pada UMKM lokal. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengarahkan penayangan produk UMKM di elektronik katalog melalui portal belanja online Sultra atau yang lebih dikenal dengan istilah aplikasi belanja online Bosara.
Pemprov Sultra berharap pelaku usaha dan masyarakat memanfaatkan aplikasi Bosara untuk memasarkan dan membeli produk lokal.
Bosara adalah market place yang dibuat Pemprov Sultra dalam rangka mendorong pengembangan usaha pelaku UMKM.
Bosara merupakan bentuk e-katalog yang dianjurkan oleh pemerintah. Mengenai produknya tidak hanya makanan dan minuman saja tetapi ada juga barang dan jasa.
Olehnya karena itu, pemerintah kabupaten dan kota se-Sultra juga didorong untuk membangun market place sebagai sarana mempromosikan produk unggulan daerahnya.
Akselerasi digitalisasi UMKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing. Harapannya dapat mendorong UMKM yang lebih kuat dan naik kelas.
"Ini terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM di Sulawesi Tenggara. Kami berusaha untuk memberikan sumbangsih bagi daerah dan negara melalui event-event promosi investasi," Parinringi memungkas.
Untuk diketahui, DPM PTSP Sultra juga telah mengadakan event serupa dalam promosi investasi. Kegiatan tersebut yakni Pameran Potensi Unggulan dengan tema Gelar Peluang Investasi UMKM se-Sultra yang dilaksanakam di Kolaka Utara (Kolut) pada 20 November 2022 lalu.***