HALUANRAKYAT.com, KONSEL -- Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara bersama Lanud Haluoleo Kendari bersinergi mengatasi inflasi pangan.
Dengan memanfaatkan lahan tidur yang dimiliki oleh Lanud Haluoleo, Bank Indonesia melakukan penanaman jagung dan holtikultura.
Pada tahap pertama, lahan seluas lima hektare dimanfaatkan untuk menanam jagung dengan menggandeng kelompok tani binaan Lanud Haluoleo.
"Ini adalah penanaman jagung perdana di kawasan Lanud Haluoleo. Ini merupakan implementasi kerjasama dari kesepakatan yang sudah kita tandatangani tahun lalu bulan Juli pada saat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi Tenggara," ujar Kapala Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya di sela kegiatan tanam perdana jagung, Selasa (20/2/2024).
Selain dengan Lanud Haluoleo, Bank Indonesia Sulawesi Tenggara juga bekerja sama dengan Korem 143 dan Lanal Kendari.
"Ini adalah yang pertama kami lakukan di lahannya Lanud Haluoleo dengan tujuan memanfaatkan lahan tidur yang dimiliki oleh TNI agar bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan daerah. Kami melihat potensi lahan di Sultra ini cukup besar namun tidak bisa dimanfaatkan secara optimal," imbuhnya.
Dengan adanya adanya ini, Bank Indonesia berharap bisa menjadi pilot project dan best practice pengelolaan lahan ketahanan pangan agar nanti bisa diduplikasi di daerah lain.
Wakil Bupati Konawe Selatan, Rasyid mengatakan, pemerintah daerah akan membantu dalam hal edukasi terhadap para petani dan juga membuka peluang pasar yang kompetitif.
"Kami insyaallah memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program yang diintegrasikan antara BI dan Lanud supaya petani bisa tumbuh karena hari ini banyak petani yang tidak mau bercocok tanam karena tidak ada pasar. Pemda sedang berkomunikasi dan membuka jaringan dengan pengepul terbesar seperti JAPFA. Itu pembeli besar di Indonesia," kata Rasyid.
Pemda melihat hal ini selain sebagai ketahanan pangan, tapi juga dalam rangka menjaga aset Lanud Haluoleo.
Sementara itu, Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Lilik Eko Susanto mengatakan, alasan Lanud mau ikut dalam program ini adalah selain mengamankan aset, juga pemberdayaan masyarakat sekitar.
"Semoga income-nya bisa meningkat. Banyak lahan tidur di sini, bantuan BI sangat membatu masyarakat. Ini bisa diperluas tidak hanya pertanian saja, tapi juga peternakan. Kami akan menentukan kemudian titik-titik mana lagi yang bisa dikelola. Untuk luasannya masih sangat luas," kata Lilik.