Skip to main content
TKA

TKA China Masuk Sultra di Masa PPKM Mikro

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Belasan orang tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandar Udara Halu Oleo Kendari pada Jumat pagi, 9 Juli 2021. 

Informasi yang dihimpun media ini, mereka menumpang pesawat dari maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-604 dari Jakarta. Tujuan mereka adalah menuju Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. 

Di sana, mereka rencananya akan dipekerjakan di PT Mapan Asri Sejahtera, sebuah perusahaan pemurnian (smelter) nikel. 

Dikutip dari Kendari Pos, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kolaka, Syafruddin membenarkan jika 17 WNA asal Tiongkok tersebut berada di Kabupaten Kolaka untuk bekerja di PT Mapan Asri Sejahtera. 

“Saat ini mereka dalam proses isolasi di kompleks pabrik PT Mapan. Kami sudah melakukan kunjungan ke lokasi WNA tersebut untuk melakukan pendataan dan pemantauan,” katanya. 

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, maksud dan tujuan kedatangan TKA tersebut adalah untuk bekerja sebagai tenaga teknis dalam kelanjutan pembangunan smelter. 

“Rencananya para WNA tersebut akan menyelesaikan pengerjaan pabrik nikel itu sekitar sembilan bulan,”  jelasnya. 

Sementara itu, salah seorang pimpinan PT Mapan Asri Sejahtera di Kolaka, Lelly mengatakan, kedatangan para TKA China ini dalam rangka pembangunan pabrik smelter yang berlokasi di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka. 

"Untuk bangun pabrik kita ini. Rencana nanti ada empat tungku," kata Lelly. 

Ia menjelaskan, kedatangan belasan TKA China ini telah sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan berlaku. Ia bersikukuh tak ada prosedur yang dilanggar dalam hal ini. 

"Kita sebenarnya sudah mengajukan dan mengurus ini sejak bulan Januari. Tetapi baru bisa datang sekarang. Semua sudah sesuai prosedur. TKA ini juga menjalani karantina selama tujuh hari setibanya di perusahaan," jelas Lelly. 

Ke depan, pengusaha asal Jakarta ini mengatakan perusahaannya diperkirakan bakal mendatangkan TKA China lagi hingga mencapai angka seratur orang. 

Hal ini guna menyelesaikan pembangunan pabrik smelter di lahan seluas 70 hektare yang terletak di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa. 

Kedatangan TKA di masa PPKM Mikro ini menjadi ironi. Sebab, di saat masyarakat lokal Sulawesi Tenggara terancam kehilangan pendapatan akibat kebijakan PPKM Mikro, orang asing justeru datang ke Sultra dan langsung mendapatkan pekerjaan dengan besaran gaji yang tinggi. (MAR)

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.