Skip to main content
Bank Indonesia

TPID Kendari, BI Sultra, dan Bulog Resmikan 115 Kios Pangan Digital untuk Kendalikan Inflasi

HALUANRAKYAT.com, KENDARI – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara dan Perum Bulog Kanwil Sultra meresmikan 115 Kios Pangan Digital yang tersebar di 65 kelurahan se-Kota Kendari.

Langkah ini merupakan upaya konkret menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya beras, yang menjadi salah satu komoditas pendorong inflasi di daerah.

Kepala KPw BI Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, menjelaskan bahwa peresmian tersebut merupakan tindak lanjut dari High Level Meeting (HLM) TPID Kota Kendari 2025.

Menurut Edwin, inflasi Kota Kendari pada Juli 2025 tercatat 1,11% (mtm), dengan beras sebagai penyumbang terbesar akibat terbatasnya penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Kami menekankan perlunya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak agar penyaluran beras SPHP dapat optimal dan efek stabilisasi harga segera dirasakan masyarakat,” ujar Edwin.

Selain beras, komoditas hortikultura seperti kangkung, tomat, dan cabai rawit juga turut memicu inflasi. Untuk itu, TPID mendorong pemanfaatan rumah semai dan greenhouse berbasis teknologi digital sebagai solusi jangka menengah dalam menjaga pasokan.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, S.K.M., menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam mengendalikan inflasi melalui strategi 4K, yakni:
1. Ketersediaan Pasokan: Perluasan Gerakan Kendari Berkebun dan pembangunan kawasan agroeduwisata seluas 12 hektare untuk mendorong urban farming.
2. Kelancaran Distribusi: Penyusunan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan kabupaten sentra produksi seperti Konawe dan Konawe Selatan untuk memperlancar pasokan beras.
3. Keterjangkauan Harga: Peluncuran 115 Kios Pangan Digital sebagai titik penjualan harga percontohan beras SPHP yang lebih dekat dengan masyarakat.
4. Komunikasi Efektif: Penerbitan SK monitoring dan evaluasi penyaluran beras SPHP guna mencegah kecurangan di lapangan.

Dengan hadirnya Kios Pangan Digital, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah memperoleh bahan pokok dengan harga stabil, sekaligus memperkuat sistem distribusi pangan daerah.

Selain berfungsi sebagai pusat pangan, program ini juga menjadi bagian dari Pekan QRIS Nasional (PQN) yang menekankan pentingnya digitalisasi pembayaran melalui QRIS.

Langkah ini diharapkan memperkuat rantai distribusi, meningkatkan efisiensi transaksi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.

“Melalui kolaborasi dan inovasi digital, kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya terlindungi dari gejolak harga, tetapi juga siap menghadapi transformasi ekonomi ke depan,” tutup Edwin.

Laporan: Samsul

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.