HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Aksan Jaya Putra (AJP), salah satu calon kandidat di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sampai hari ini, belum menentukan sikap memilih calon pendamping atau wakil.
Padahal, penyelenggaraan Pilwali Kota Kendari, tinggal menghitung bulan. Bila merujuk dari keputusan pemerintah dan KPU, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
AJP mengatakan, dirinya paling objektif melihat hasil survei. Sehingga hal tersebut menjadi alasan AJP tidak terburu-buru memilih pendamping.
Menurutnya, di survei nanti, baik survei partai, maupun survei individu yang akan dijalankannya juga, banyak hal yang nantinya diuji, diantaranya sejauh mana elektabilitas, popularitas, dan penerimaan masyarakat daripada calon wakil tersebut.
"Untuk wakil, saya memang orang paling objektif menggunakan hasil survei. Nanti akan muncul nama-nama yang nanti berafiliasi dengan partai mana, itu yang nanti kita bicarakan, dan yang pasti bisa mencukupkan kursi Partai Golkar," kata dia beberapa waktu lalu.
Disinggung beberapa nama Bakal Calon (Balon) Wali Kota Kendari mulai dipasang-pasangkan, bahkan ada yang sudah menentukan wakil, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sultra ini, mengatakan itu kembali lagi ke pribadi para kandidat.
Yang jelas, salah satu faktor utama memilih pasangan di Pilwali Kota Kendari, bagaimana bisa memiliki chemistry dan visi yang sama dalam membangun Kota Kendari di lima tahun kedepan.
"Tidak apa-apa, yang kita kejar inikan menang pilkada, bukan menang survei," jelas AJP.
Lebih lanjut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Partai Golkar Sultra itu, menyebut untuk calon wakil yang masuk dalam radarnya untuk di survei, ada dari politisi, tokoh masyarakat, hingga aparatur sipil negara (ASN).
"Memungkinkan semua untuk dijadikan wakil mau dari politisi atau ASN, yang penting seperti yang saya katakan tadi bagi saya Golkar cuman punya enam kursi, sama-samalah kita mencukupkan syarat pengusungan," tukasnya.