Skip to main content
Pros

Dua Hotel di Kendari Diduga Terlibat Bisnis Prostitusi Anak

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Dugaaan bisnis prostitusi yang melibatkan anak-anak berusia di bawah umur terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.


Hotel PaJero dan Grand Deden Kendari diduga kuat terlibat di dalam bisnis ini. Kedua hotel itu diduga sengaja menyediakan pekerja seks yang dapat dipesan oleh tamu hotel.


Bahkan, ketika Tim Intelijen Korem 143 Halu Oleo melakukan penggebekan terhadap kedua hotel tersebut pada Sabtu (16/1/2021) pekan lalu, tim mendapati adanya kamar khusus yang digunakan untuk pesta seks.


"Tim juga mendapati adanya sisa-sisa konsumsi shabu berupa bong dan alat hisap. Ada belasan perempuan pekerja seks dan beberapa diantaranya masih di bawah umur," ungkap salah satu anggota Tim Intel Korem 143 Halu Oleo yang dirahasiakan identitasnya.


Penggerebekan ini dilakukan berdasarkan adanya laporan masyarakat. Kedua hotel tersebut juga diduga kuat mendapat bekingan dari oknum aparat.


Di hadapan tim intel yang melakukan penggerebekan, pemilik kedua hotel tersebut mengaku memang menyediakan layanan perempuan pekerja seks untuk melayani tamu-tamu hotel.


"Saya pak, kalau tidak begini (menyediakan perempuan pekerja seks), sepi hotel saya," kata pemilik hotel yang biasa disapa Pak Haji Reza itu.


Sementara itu, pemerhati sosial kemasyarakatan dari lembaga Relawan Galang Kemajuan Jokowi Center Sulawesi Tenggara Muhammad Djaelani Djery mengatakan sangat menyayangkan adanya bisnis prostitusi anak di bawah umur tersebut.


"Kami mengutuk kejadian ini di tengah kita menghadapi bencana wabah virus corona yang belum usai dan beberapa kejadian bencana alam. Ini tanggung jawab kita bersama untuk memberantas dan membersihkan penyakit masyarakat ini," kata Djaelani.


Ia mengatakan, sabagai masayarakat Sultra yang bertaqwa dan mayoritas muslim dengan kearifan lokal adat dan marwah budaya, bisnis prostitusi semacam itu tak bisa dibiarkan.

 
"Gubernur Sultra Saudara, Ali Mazi dan Walikota Kendari, kedua kepala daerah tersebut janganlah pongah dan membiarkan fakta kejadian berlarut larut yang kemudian hanya duduk manis nikmati titipan jabatan kekuasaan. Jangan biarkan terjadi kerusakan ahlak moralitas dimana-mana," pungkasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.