HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Komisioner Ombudsman RI, La Ode Ida memberikan dukungan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendari dalam upaya pengungkapan kasus dugaan penyelewengan uang pajak reklame di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dalam rilis pers yang diterima media ini, La Ode Ida menyebut uang pajak reklame tersebut diduga kuat diselewengkan oleh oknum petugas di Dispenda Kota Kendari.
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Penemuan sesosok mayat pria di dalam sebuah kamar kos Anugerah di Jalan Bunga Duri IV, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Rabu (5/8) malam menggegerkan warga.
Pasalnya, pria yang belakangan diketahui bernama Asrun Mirawan Saputra (37) warga Punggaluku, Kabupaten Konawe Selatan itu diketahui telah dalam keadaan sakit sebelum meninggal dunia.
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Kejaksaan Negeri Kendari mencium aroma dugaan adanya penyimpangan uang negara di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Diduga kuat, ada oknum pejabat di Dispenda Kota Kendari yang mengambil uang pajak reklame dan kemudian memasukkannya ke rekening pribadinya.
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Seorang buruh bangunan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara.
Pria berinisial ID (20) itu ditangkap karena nyambi jadi pedagang narkoba. Tak main-main, saat ditangkap ia menguasai 100,01 gram narkoba jenis shabu.
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Dua orang pemuda yang terlibat perkelahian dengan menggunakan senjata tajam di Bundaran Adi Bahasa pada Minggu malam (26/7) lalu, akhirnya ditangkap.
Tim Buser 77 Sat Reskrim Polres Kendari menangkap kedua pelaku yang terlibat. Hal ini dilakukan lantaran mereka sama-sama terlibat tindakan penganiayaan satu sama lain.
HALUANRAKYAT.com, KONSEL - Kepala Dinas Pariwisata Konawe Selatan, Abdul bin Subair mengembalikan uang hasil kejahatan korupsi yang dilakukannya kepada negara melalui Kejaksaan Negeri Konawe Selatan, Selasa (28/7).
Uang yang dikembalikan Subair sebanyak Rp175 juta adalah uang hasil korupsi kegiatan swakelola atau pelatihan tata kelola pariwisata tahun anggaran 2019.
