Skip to main content
Air

Kesaksian Penyuplai Air Bersih, Kapal Putra Mandar 179 yang Ditangkap TNI AL Berlayar dari Bombana

HALUANRAKYAT.com, BOMBANA - Kesaksian penyuplai air bersih hingga pemilik rumah kos memastikan Kapal Putra Mandar 179 dan tongkang Tadung Balanipa yang ditangkap oleh Koarmada II TNI AL bertolak dari Pelabuhan Jetty SSU Bombana, bukan dari Kolaka Utara.


Penyuplai air, Petrus mengatakan jika ia dan rekannya menyupai 60 ton air di kapal Putra Mandar 179 saat berlabuh di pelabuban Jetty SSU.


"Betul saya yang menyuplai air tapi bukan hanya sendirian saja namun ada tiga mobil lokal, saya menyuplai 20 kl dan mobil lokal 40 kl, saya suplay air tanggal 16 desember 2020, dan mobil lokal mulai 15 desember selama dua hari, "bebernya.


Ia menyuplai air ke kapal pada tanggal 16 Desember 2020, harganya Rp400 ribu per ton dengan total 20 ton. Harga keseluruhannya adalah Rp 1.600.000. 


"Total Rp1.600.000 belum dibayarkan, saat saya minta dijanji dari pengurus gampang nanti dibayarkan tapi ujung-ujungnya dilemparkan ke Pak Mukmin, terus ke Pak Darwin," katanya.


Ia juga menyebut ada kamar kos yang ditempati para karyawan di Bombana. Dari informasinya, kamar kos itu belum dibayarkan juga.


"Malam saya sudah WA ke ke bosnya katanya nanti diselesaikan dari natal, tahun baru dan saat ini juga belum dibayarkan," tandasnya.

 

Sementara itu Baco Tang, sang pemilik rumah kos di Bombana membenarkan pernah menyiapkan tiga kamar kos untuk delapan orang yang datang dari Kendari namun kedelapan orang itu tidak dikenalnya.


"Saya tidak tau apa kerjaan mereka yang jelas saya siapkan kos dan lainnya sekarang sudah berangkat semuanya, mereka menginap selama 10 hari,"ujarnya.


Katanya yang membawa ke rumah kosannya adalah Pak Darwin dan mereka sudah pulang semua tapi sayangnya kosnya belum terbayar hingga saat ini.


"Mereka menginap 10 hari, biaya per malam Rp 450 ribu untuk tiga kamar, total dengan biaya lainnya Rp 13.700.000 dan belum dibayarkan hingga saat ini. Saya berharap agar rumah kos dan biaya lain-lain yang dikeluarkan segera dibayarkan.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.