HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPA-LH) Zenith Sulawesi Cinta Alam Kendari, melakukan penanaman Mangrove untuk pemulihan ekosistem dan mitigasi lingkungan di Teluk Kolono Desa Ngapawali Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
Kegiatan penanaman tersebut melibatkan sebanyak tiga puluh orang anggota Zenith Sulawesi Cinta Alam Kendari dibantu warga dan karang taruna setempat.
Kepala Desa Ngapawali, Awaluddin menyambut baik aksi tersebut. Dirinya mengatakan kegiatan penanaman mangrove tersebut sangat diapresiasi pemerintah setempat. Karena dia tahu bahwa ini hanyalah sebuah kelompok pecinta alam dan lingkungan yang melakukan penanaman mangrove dan ia tahu sumber dananya dari swadaya anggota sebagian besar.
Ia berharap kegiatan itu akan berlanjut terus dan tidak berhenti begitu saja karena masih ada bagian pantai yang sudah gundul dengan pohon mangrove karena ditebang warga.
"Adapun kondisi mangrove di bandingkan dulu katanya di sini itu penuh dia punya mangrove, yang melakukan pengrusakan mangrove itu kan masyarakat sendiri secara sadar, jadi mereka melakukan penebangan itu sebagai bahan pembuat perahu."kata Awaluddin, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Sementara itu, Ketua KPA-LH Sultra, Faisal mengatakan pertimbangan awal mengapa memilih lokasi Desa Ngapawali sebagai tempat penanaman Magrove karena hasil survei dari tim surveyor menyampaikan bahwa lokasi itu kerusakan lingkungannya sudah sangat parah sehingga untuk mengantisipasi kerusakan semakin meluas maka mereka berinisiatif melakukan penanaman mangrove kembali.
Selain sebagai bentuk sosialisasi pada masyarakat juga untuk memberikan dampak positif masyarakat sekitar dalam hal penghasilan dari segi perikanan serta juga mengajak masyarakat untuk kembali peduli lingkungan sekitar.
"Dalam kegiatan ini kami melibatkan aparatur desa pemerintah setempat, karang taruna sekaligus masyarakat tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya mangrove utamanya di bibir pantai karena tanpa adanya mangrove di bibir pantai banyak hal yang bisa terjadi utamanya abrasi pantai, yang kedua kurangnya hasil tangkapan masyarakat karena semakin kurangnya mangrove maka ekosistem yang ada di laut makin ke dalam, jadi masyarakat untuk mencari ikan butuh jarak tempuh yang lebih jauh, tetapi dengan adanya mangrove ikan-ikan dapat mencari makanan yang lebih dekat dari bibir pantai," kata Faisal.
Diketahui hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantaranya yaitu sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.