HALUANRAKYAT.com, KOLTIM -- Pemda Koltim turut ambil bagian pada kegiatan Rembuk Stunting dan penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Sultra 2024.
Acara ini, dilaksanakan di Kota Kendari, Senin (27/5/2024) yang dihadiri Sekda Koltim Andi Muhammad Iqbal Tongasa Kepala BPMD Koltim Kusram Maroli, Kepala Bappeda Litbang Koltim Mustakim Darwis, Kepala DPPKB Koltim Jumaeda, Kadis Kominfo Koltim I Nyoman Abdi dan Sekdis Dinkes Koltim Harun.
Dalam pemaparannya, Sekda Koltim menyampaikan berbagai hal sebagai pengukuran penurunan stunting terebut. Di antaranya, profil dan tren penurunan stunting di Koltim selama tiga tahun terakhir, hasil analisis isu-isu permasalahan stunting serta kebijakan strategis percepatan penurunan stunting Tahun 2023-2024.
Termasuk strategi intervensi layanan bagi setiap sasaran prioritas stunting. Dukungan kebijakan dan anggaran percepatan penurunan stunting 2023-2024. Serta bentuk inovasi atau praktik baik percepatan penurunan stunting daerah.
”Berdasarkan hasil survey Lens Gizi melalui aplikasi e-PPG3M, persentase balita stunting di Kolaka Timur 10,9 persen untuk Tahun 2023 dari 5000 yang di ukur,” ucapnya.
Sekda Harapkan Kolaborasi dalam Percepatan Penurunan Stunting
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Andi Muhammad Iqbal Tongasa mewakili Bupati Koltim Abdul Azis pada saat Membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Kolaka Timur Tahap I yang bertempat di Kantor Desa Lara, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. Selasa (28/05/2024).
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kolaka Timur kembali melanjutkan Rapat Koordinasi guna membahas mengenai percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Kolaka Timur.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Persoalan stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Olehnya itu, diperlukan strategi serta program lintas sektor yang dapat dilaksanakan secara terencana di segala bidang.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa SSTP MSi, Kapolres Koltim AKBP Yudhi Palmi DJ SIK MSi, Asisten, Kepala OPD/Bagian Lingkup Pemerintah Daerah Kolaka Timur, Kapolres Kolaka Timur, Dandim 1412 Kolaka, Camat se-Kabupaten Kolaka Timur, Kepala Desa/Lurah se-Kabupaten Kolaka Timur yang sempat hadir, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kolaka Timur, pihak BPJS Kesehatan, dan anggota terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Koltim mengatakan bahwa keinginan untuk menyelesaikan masalah stunting ini memang luar biasa, dan ini menjadi tantangan bagi kita.
"Saya harapkan kita semua bisa berkolaborasi dengan baik dalam bekerja, mari sama-sama kita bersinergi untuk saling bekerjasama supaya masalah stunting ini bisa segera terselesaikan, tambahnya".
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Pertemuan Aksi 2 Penyusunan Rencana Kegiatan Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2024.
Dalam kegiatan ini dirangkaikan juga dengan Penyerahan Bantuan Aneka Benih dan Sayuran Buah pada Kegiatan Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga Untuk Pencegahan Stunting Tahun Anggaran 2024 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan.