Skip to main content
Meleura

Pantai Meleura, Eksotisme Pemandangan Teluk dan Selat

HALUANRAKYAT.com, MUNA -- Pantai Meleura berada di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan suguhan laut biru nan tenang dengan paduan gradasi warna langit hingga sajikan pemandangan laut yang membentang seluas mata memandang serta paduan alam sekitar menakjubkan yang merupakan permata tersembunyi layaknya Raja Ampat di Timur Indonesia.

Bagaimana tidak, sebelum memasuki area pantainya saja akan disuguhkan dengan hamparan hijau dari bukit-bukit kecil dengan celah selat dan birunya air laut sejauh mata memandang dari jarak 300 meter di tempat yang agak tinggi. Udara khas pantai menyapa dengan hembusan surga, bila sedikit memejamkan mata dan akan merasakan sensasi luar biasa.

Meleura bukanlah sekadar nama, Meleura sendiri diambil dari kata Nobele' (artinya terbalik) dan Ure (artinya air laut yang naik). Dua kata tersebut berasal dari kisah perahu La Ifu yang terbalik ketika sedang berbaring diatas perahu sembari menunggu makanan yang sedang di masak oleh sahabat-sahabatnya di Meleura. Ia adalah cerminan dari kisah-kisah masa lalu yang tak terlupakan menciptakan legenda sendiri di antara deretan batuan Pantai Meleura.

Sebelum disebut Meleura, destinasi wisata ini adalah Pelabuhan Antareja. Nama Antareja sendiri diambil dari kapal pertama yang berlabuh di Meleura.

Pantai yang berada di bagian selatan Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna ini menyuguhkan pula pemandangan teluk dan selat sekaligus. Pantai Meleura menawarkan gugusan pegunungan Pulau Buton di samping teluk dan selat di arah timur. Sementara di luar teluk, pengunjung disuguhkan pemandangan Selat Buton. Dan pantai ini juga dikelilingi lengkungan tebing karst yang membentuk lorong besar layaknya teluk.

Meleura

Makanya tak heran dijuluki sebagai versi Pulau Muna dari Raja Ampat, dan bukan tanpa alasan. Kealamian bukit-bukit batu yang melingkari pantai, hamparan pasir putih yang lembut, dan air laut yang bening sejernih kaca menciptakan lanskap yang menyerupai keajaiban alam di Raja Ampat Papua Barat.

Untuk dapat menuju ke lokasi ini dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan jarak tempuh sekitar 18 km atau waktu tempuh sekitar 35 menit dari pusat Ibu Kota Kabupaten Muna yakni Kota Raha yang berada di sebelah Selatan dari Kota Kendari. Sepanjang perjalanan ke Pantai Meleura ini akan dapat dengan mudah melihat batu kapur yang memesona. Antara pantai dan pemukiman lokal pun terletak berdekatan satu sama lain, sehingga kita dapat melihat rumah tradisional penduduk. Selain dari Raha, sebenarnya dapat melalui Bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna Barat yang berjarak sekitar 36 kilometer dengan waktu tempuh satu jam perjalanan. Selain jaraknya yang cukup jauh, bandara tersebut kini sudah tidak lagi beroperasi sejak 1 Desember 2023 lalu.

Perjalanannya naik turun gunung untuk menuju kawasan Pantai Maleura ini , dari atas bukit sudah dapat menyaksikan indahnya pemandangan Pantai Maleura, yang berhadapan dengan laut lepas, menyajikan pemandangan yang eksotik. Ketika memasuki area pantai di pintu gerbang masuk berdiri papan nama menyunting 'Pantai Meleura', dimana spot ini menjadi lokasi foto favorit yang tentu saja sayang untuk dilewatkan. Dari atas tebing setinggi kira-kira 50 meter, akan menyaksikan tebing-tebing bebatuan karst cadas berjejer dengan penataan yang sangat cantik di kawasan Pantai Meleura.

Ketika berada dalam kawasan pantai tersaji panorama alam yang sangat indah tak pernah putus, benar-benar memanjakan dengan keindahan alam yang begitu mengagumkan. Siap terkesima saat menyaksikan air laut berwarna biru yang sangat jernih. Tentu saja pasti tak tertahankan untuk segera menyatu menikmati segarnya air yang jernih ini ke dalam laut, berenang atau berendam atau bermain bersama debur ombak kecilnya. Suguhan bebatuan karst cadas yang terlihat mempesona, berjejer indah mengelilingi pantai, menyatu dengan hamparan pasir putih yang begitu luas. Dikelilingi beberapa tebing dan pulau-pulau kecil, yang bentuknya seperti jamur dengan tumbuhan-tumbuhan liar ibarat tanaman bonsai. Menariknya lagi, di Maleura terdapat hamparan pasir putih. Bagi yang menyukai tracking, sekitar pantai juga terdapat jalan setapak untuk berkeliling area Meleura.

Terkenal dengan air lautnya yang jernih keindahan Pantai Meleura yang terletak di Raha ini, tampak eksotis dengan bentang alam yang luas, perpaduan air, langit, pepohoan, tebing dan penyu-penyu. Menciptakan frame alami yang sangat indah dan menakjubkan. Panorama ini benar-benar memanjakan mata. Kawasan objek wisata ini kurang lebih 10 hectare juga cukup jauh dari jalan raya dan padatnya lalu lintas kendaraan, membuat udara di pantai ini bersih dan menyejukkan.

Fasilitas ditawarkan pun terbilang cukup memadai seperti area parkir, kamar mandi, gazebo, beberkan, dan bantal berenang dapat dijumpai. Terlihat ada flying fox atau luncur gantung yang menghubungkan landmark Pantai Meleura di sebuah bukit dan dermaga, namun sayang sedang tidak berfungsi. Selain luncur gantung, masyarakat setempat menyiapkan perahu modifikasi untuk pengunjung mengitari dan menikmati jernihnya air laut dari dekat di kawasan teluk. Perahu-perahu ini juga dapat digunakan menuju salah satu vila yang dibangun pemerintah desa di atas tebing karst yang berjarak sekitar 300 meter dari dermaga Pantai Meleura.

Masyarakat setempat juga membangun gazebo dan membuka lapak yang menjajakan aneka makanan dan minuman bagi pengunjung di sekitar pantai. Selain berenang dan berjemur, bermain voli pantai atau berkeliling sambil menikmati hidangan laut lokal akan menambah keseruan di Pantai Meleura. Dalamnya laut sekitar pantai tidak terlalu dalam, berkisar satu sampai dua meter. Sehingga untuk anak-anak pun aman dan nyaman.  Apalagi, akibat bercampurnya beragam mata air dari tebing di sekitar kawasan pantai, menyebabkan air laut disini memiliki kadar garam yang tidak terlalu tinggi.  Sehingga air laut disini sangat nyaman di kulit dan membuat betah berlama-lama berenang di laut ini. Atau snorkeling menyatu bersama gerombolan ikan-ikan cantik dan terumbu karang yang menggemaskan.

Meleura

Bagi yang kurang mahir berenang bisa menikmati airnya yang berwarna sebening kaca dengan naik perahu mengelilingi kawasan ini menikmati pemandangan sekitar , membuat isi lautan terlihat jelas keindahannya sekaligus juga dapat menyaksikan keindahan alam bawah laut dari atas perahu dengan mata telanjang.
Ada banyak cara untuk menikmati keindahan panorama di pantai ini. Salah satunya adalah menyaksikan kecantikan Pantai Meleura dan sekitarnya melalui puncak tebing. Daya tarik lainnya, di Pantai Maleura terdapat gua yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk bersemedi atau menenangkan diri. Oleh masyarakat setempat, gua tersebut diberi nama Gua Terapung, karena berada di atas pulau (karang kecil).

Masih dalam kawasan Pantai Meleura, warga setempat berinsiatif membuat penangkaran penyu. Pusat pengembangbiakan penyu ini berfungsi sejak tahun 2018 lalu. Untuk ke lokasi penangkaran bisa dijangkau dengan sampan atau perahu pincara yang terletak di bagian utara pantai, atau berjarak sekitar 250 meter dari lepas pantai, penangkaran ini mengembangbiakan berbagai jenis penyu. Area penangkaran ini berupa sebuah teluk yang dikelilingi tebing batu.Tebing-tebing batu inilah yang menjadi pagar untuk melindungi penyu-penyu didalamnya. Terdapat banyak variasi penyu disini dengan berbagai ukuran, bahkan yang terberat sampai ukuran 50-an kilogram juga ada. Selain menyaksikan lucunya habitat penyu ini disini, juga hidup beberapa spesies ikan yang unik dan cantik.

Pantai Meleura juga sumber kehidupan bagi masyarakat setempat, perputaran ekonomi berjalan dengan seimbang. Masyarakat memanfaatkan momentum untuk menjual barang konsumsi dan sertabanyak pemuda yang membuka jasa diantaranya, penyediaan ban renang, makanan ringan, pengantaran dan penyeberangan selat, karaoke, dan lain sebagainya.(@sultanmusa97)

Sultan Musa, eksplorer pariwisata dan kuliner asal Samarinda, Kalimantan Timur berkontribusi dalam tulisan ini.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.