Skip to main content
Musik

Perlunya Melestarikan Kesenian Musik Tradisional Sultra

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf) bersama Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Tina Nur Alam mengadakan Bincang Kreatif disalah satu Hotel di Kendari, Rabu 10 Mei 2023. 

Bincang Kreatif dengan tema Penguatan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Seni Musik itu menghadirkan  Direktorat Musik, Film, dan Animasi Deputi Kemenparekraf, Mohammad Amin dan narasumber salah seorang penggiat seni musik di Sultra, Boim Saranani.

Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui irama melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi.

Musik tradisi atau musik daerah adalah musik yang lahir dan berkembang disuatu daerah tertentu dan, di wariskan turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sultra memiliki banyak kesenian tradisional yang patut dibanggakan dan dilestarikan. Beragam alat musik yang dimiliki setiap etnis daerah di Sultra seperti musik bambu, musik tradisional gambus dan seni tari.

"Seperti Molulo yang hampir setiap kabupaten di Sultra juga punya musik seperti itu, sehingga untuk mempertahankan dan melestarikannya butuh dukungan dan pembinaan," kata Tina.

Menurutnya, kesenian musik tradisional di Sultra wajib dijaga dan dilestarikan. Sehingga generasi muda dapat melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional yang ada.

"Agar semua kesenian musik tradisional selalu lestari, tidak diambil alih daerah lain dan bahkan negara lain sekali pun," ujar Tina.

Senada, Mohammad Amin mengatakan, lagu daerah perlu dilestarikan. Perbedaan lagu daerah dengan lagu lainnya yakni lagu nya lebih abadi.

"Salah satu cara buat milenial melirik lagu daerah yakni membuat lagu daerah dengan dua bahasa, ada bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya," Mohammad Amin menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Tombili mengatakan, selama ini Sultra mulai ramai dengan kegiatan musik.

"Ini bukti bahwa masyarakat rindu dengan kegiatan musik seperti konser setelah pandemi. Kita harap di Sultra akan ada kegiatan konser lagi dan ini akan membantu perputaran ekonomi di Sultra," kata Belli.

Terkait musik daerah, ia akan membuat kegiatan agar masyarakat Sultra khususnya kaum milenial turut melestarikan musik ataupun lagu-lagu daerah Sultra.

"Generasi milenial sudah mulai melupakan lagu-lagu daerah. Saat ini di koltim ada lomba menyanyi lagu daerah tapi masih bangi PNS. Nanti bisa khusus milenial dan melibatkan pegiat seni musik sebagai juri," Belli memungkas.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.