PKB Siap Beri Warna Baru Peta Perpolitikan Sultra
HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) siap memberikan warna baru dalam peta perpolitikan di Sultra.
Hal ini disampaikan Ketua DPW PKB Sultra Jaelani dalam sambutannya di acara Muswil PKB Sultra, Sabtu 9 Desember 2020.
Menurut Jaelani, Sultra merupakan satu dari 15 provinsi yang menggelar muswil serentak pada hari ini yang dibuka langsung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar secara virtual.
"PKB di Sultra hari ini telah menapak jejak baik. Kita telah mampu memberi warna baru dalam perpolitikan di Sultra," kata Jaelani.
Ia melanjutkan, filosofi politik PKB adalah jalan silaturahmi. Untuk itu, jalinan komunikasi harus terus dibangun untuk kemajuan PKB di Bumi Anoa.
"Semoga pandemi covid ini segera berakhir dan masyarakat kembali beraktivitas secara normal," katanya.
Ia menyebut, rangkaian Muswil DPW PKB Sultra telah berlangsung sejak sebulan lalu saat DPP melakukan evaluasi kepengurusan.
"Muswil PKB ini adalah bagian dari kewajiban kita untuk dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas dalam sambutannya mengatakan, PKB telah banyak memberikan kontribusi yang baik dalam jalannya pemerintahan.
"PKB adalah salah satu partai yang selalu komitmen dengan program pemerintahan," ujarnya.
Lukman melanjutkan, Sultra merupakan daerah tentram. Sebab, para pemuka agama selalu mendorong kerukunan antar-umat beragama.
"PKB punya ciri khas cinta tanah air merupakan bagian dari keimanan. Umarah (pemerintah) tanpa dukungan ulama, maka akan hampa," katanya.
Ia berharap, kader PKB selalu istiqomah dalam menjalankan tugasnya sebagai politikus. Ia juga menyebut, menjalankan tugas harus amanah dan jujur.
"Di samping amanah, yang paling penting kita sebagai kader harus terpercaya. Selalu bersifat mengajak dan membimbing penuh kebenaran," harapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Zainul Munasichin menyebut, PKB merupakan partai yang masuk lima besar secara nasional.
Ia pun meyakini, PKB akan terus berkembang dan maju di Sultra dalam segi perolehan kursi di tingkat DPRD kabupaten kota dan provinsi.
"Sultra perlu diapresiasi adem-adem. PKB dari satu kursi menjadi tiga kursi. Saya tanya bang Jay nanti berapa kursi, katanya enam kursi masuk akal," kata Zainul.
Ia menyebut, ada kebijakan baru internal DPP PKB terkait pelaksanaan Muswil. Menurutnya, PKB punya pengalaman dengan dinamika dan terus semakin dewasa.
"Kita tahu bahwa kalau partai ini solid, mapan dan menang, maka soliditas menjadi salah satu kunci. Soliditas hanya bisa dicapai dengan musyawarah dan mufakat," katanya.
Ia melanjutkan, politik dewasa ini cenderung kental dengan transaksional. Untuk itu, PKB harus memberikan pendidikan politik di masyarakat dalam menghadapi fenomena politik transaksional.
"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Dalam mars PKB sangat jelas, maju tak gentar membela yang benar. Jangan sampai maju gemetar, membela yang bayar," katanya.
Ia melanjutkan, politik transaksional akan mengalami titik jenuh. Sebab, bisa saja caleg sudah tidak memberi uang dan masyarakat tidak mau lagi menerima.
"Politik harus kedepankan sifat Rasulullah, amanah, tabligh dan fatanah. InsyaAllah kader PKB bisa istiqomah ke depannya," imbuhnya.
PKB, lanjut dia, tidak ada pengusaha dan pemilik media. Tapi selama ini digerakkan oleh ulama dan aktivis seperti Jaelani. Bahkan, kata dia, usia kader PKB masih cukup muda.
Usai Zainul membuka secara resmi Muswil DPW PKB Sultra, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar membuka muswil seluruh Indonesia secara virtual.
Muswil PKB Sultra turut dihadiri 17 DPC kabupaten atau kota, partai politik serta pengurus. Peserta dibatasi karena pandemi covid. Selain itu, seluruh peserta diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak dan menggunakan hand sanitizer dan face shield yang dibagikan panitia.