HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkap jaringan narkotika lintas provinsi yang ada di wilayah Sultra.
Pada Senin, 1 Agustus 2022, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sultra menangkap dua orang warga Kota Kendari yang terlibat dalam jaringan ini.
Mereka adalah bernama Gerika Simanungkalit (21), warga Jalan Drs. Mohammad Hatta Nomor 98, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat dan Fuad Jani Poetra (21), warga Jalan Balai Kota IV Nomor 85C, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia.
"Keduanya ditangkap terpisah. Tersangka G (Geri) ditangkap di Jalan Meohai, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia. Sedangkan tersangka F (Fuad) berikut barang bukti ditangkap di Jalan Balai Kota IV Nomor 85C. Barang bukti yang diamankan adalah narkotika jenis shabu seberat 5,214 kilogram," kata Wakapolda Sultra Brigjen Pol Waris Agono, Jumat (5/8/2022).
Selain shabu yang dikemas dalam bungkusan Teh Cina tersebut, dari tangan Tersangka polisi juga mengamankan enam belas butir pil ekstasi dan satu sachet ganja kering.
"Hasil tes urine kedua tersangka dinyatakan positif. Menurut pengakuan keduanya, mereka diiming-imingi upah Rp100 juta jika berhasil mendistribusikan shabu ini," imbuh Waris.
Perwira tinggi bintang satu ini menjelaskan, peran kedua tersangka adalah sebagai kurir dan pengedar di dalam Kota Kendari. Mereka bertugas untuk mengedarkan shabu ini ke seluruh wilayah Sultra.
"Ya seperti korwil (koordinator wilayah) lah. Mereka ini jaringan antar provinsi dari Jawa Timur, Kalimantan Selatan, lalu ke Sultra," bebernya.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat 2 dan pasal 112 ayat 2 Undang-undang Nomoe 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman paling ringan 20 tahun penjara dan terberat adalah hukuman mati.
