Skip to main content
SPBU

SPBU Tapak Kuda Kendari Jual BBM Bercampur Air, Kendaraan Pelanggan Mogok

HALUANRAKYAT.com, KENDARI -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tapak Kuda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjual bahan bakar minyak (BBM) yang bercampur dengan air.

SPBU dengan nomor 74.931.04 ini menjual BBM jenis Pertalite yang bercampur air.

Hal ini diketahui setelah pelanggan yang melakukan pembelian BBM jenis Pertalite pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Kendaraan pelanggan mengalami mogok dan harus menjalani reparasi.

Salah satu kendaraan yang terdampak Pertalite bercampur air adalah Kijang Innova bernomor polisi DT 1622 MF. Mobil ini terpaksa direparasi karena terdampak BBM yang bercampur air.

Bbm


"Saya isi tadi pagi sekitar Rp200 ribu. Pas jalan sekitar 50 meter dari SPBU, mobil tersendat-sendat, mogok, mati. Di situ saya langsung berhenti dan cek ternyata ada air di pompa," kata Abdul, pelanggan yang mobilnya mogok.

Ia menjelaskan, pada mobil miliknya terdapat banyak air di tangki penyimpanan BBM mobil miliknya.

Ia pun kembali mendatangi SPBU Tapal Kuda untuk menyerahkan bukti-bukti BBM bercampur air dan mengajukan komplain ke pihak SPBU.

Pengelola SPBU kini telah menutup sementara pengoperasian nosel BBM jenis Pertalite. Pengelola hanya mengoperasikan nosel BBM jenis Pertamax, Dexlite, dan Pertamax Turbo.

Pelanggan yang menjadi korban silih berganti mendatangi kantor SPBU Tapal Kuda untuk melakukan komplain.

Pihak SPBU Tapak Kuda menyebut diduga telah terjadi kebocoran pada tangki penampungan bahan bakar jenis Pertalite.

Koordinator Pengawasan, Clemens menjelaskan, pihaknya telah melakukan penjualan BBM sesuai prosedur yang ada. Diawali dengan prosedur pengecekan BBM pada tangki penampungan sebelum proses penjualan kepada pelanggan.

"Pagi jam 06.00, sebelum penjualan, kami lakukan pengecekan. Semua aman, tidak terdeteksi ada air. Kemudian kami melakukan penjualan. Kita di sini ada sistem ATG, pembaca BBM sama pendeteksi air. Kemudian bunyi kita punya alarm. Kita lakukan pengecekan lagi, ada terdeteksi air. Lalu kita hentikan penjualan," ungkap Clemens.

Lebih lanjut, Clemens menjelaskan, pihak siap bertanggung jawab terhadap kerusakan kendaraan yang ditimbulkan akibat dari pengisian BBM bercampur air ini.

"Kami siap bertanggung jawab. Sejauh ini sudah ada lima orang pemilik kendaraan yang datang komplain," tegasnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.