Skip to main content
Kemarau

Dampak El Nino, 500 Hektare Sawah di Koltim Gagal Panen

HALUANRAKYAT.com, KOLTIM -- Kemarau panjang sebagai akibat dari fenomena alam El Nino turut dirasakan masyarakat Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara

Di Desa Bou, Kecamatan Lambandia, sebanyak 500 hektare sawah mengalami puso atau gagal panen. Sawah mengalami kekeringan hingga tanah pecah dan tanaman padinya mengering.

Bupati Kolaka Timur Abdul Azis mengatakan, hujan tidak pernah lagi turun di wilayahnya sejak enam bulan lalu.

Hal itu menyebabkan kekeringan ekstrem melanda Kolaka Timur dan berdampak pada produksi pertanian khususnya padi sawah.

"Untuk kondisi existing persawahan kita di Kolaka Timur itu ada kurang lebih 19.000 hektare dan sekarang ini untuk wilayah di Desa Bou hari ini ada 1.100 hektare dan yang terdampak El Nino itu kurang lebih ada 508 hektare," ungkap Abdul Azis di sela peninjauan lokasi kekeringan, Kamis (19/10/2023).

Merespon hal ini, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur melakukan langkah taktis dengan memberikan alkon kepada para petani untuk digunakan dalam pendistribusian air ke lahan persawahan.

Namun, langkah itu kini dirasa kurang karena semakin ekstremnya musim kemarau yang melanda. Beberapa sumber mata air yang digunakan warga desa kini mengalami kekeringan total.

Koltim


"Sekarang ini dari BPBD Koltim dan Dinas Pertanian menyiapkan alkon, namun apabila tidak ada debit air, alkon ini tidak bisa digunakan. Jadi, solusinya adalah sumur bor. Yang terpenting adalah sekarang bagaimana dari dinas terkait harus melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menyiapkan sumur bor yang kita butuhkan di sini kurang lebih 30 sumur bor sehingga masyarakat sawahnya bisa lagi teraliri air," beber Azis.

Hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara turun langsung memverifikasi faktual kondisi lapangan di Desa Bou, Kecamatan Lambandia.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sultra Muhammad Yusup mengatakan, pihaknya langsung melakukan pendataan untuk selanjutnya mengambil langkah strategis terkait bencana kekeringan ini.

"Puso yang sekarang ini terjadi, kami masih mendata sehingga ada langkah-langkah strategis untuk memulihkan ekonomi, salah satunya adalah mendata masyarakat terdampak sehingga bisa kita berikan bantuan. Pada prinsipnya kita prihatin dengan kondisi yang ada ini. Oleh karena itu, BPBD Provinsi mengambil langkah mitigasi dengan menghitung dulu apakah dengan adanya sumur bor nanti bisa menyelesaikan persoalan yang ada. Kami akan terus membantu masyarakat di sini," kata Yusup.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.