Skip to main content
Demo

Dianggap Tak Transparan Soal Pengungkapan Kasus Narkoba, Mahasiswa Minta Kepala BNNP Sultra Dicopot

HALUANRAKYAT.com, KENDARI - Unjuk rasa puluhan mahasiswa yang menuntut keterbukaan informasi publik di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara berlangsung ricuh pada Selasa (27/9/2022) pagi.

Massa aksi yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Anti Narkoba (AMAN) Sultra memaksa masuk ke dalam kantor BNNP terlibat saling dorong dengan petugas keamanan.

Massa aksi memaksa masuk ke dalam kantor BNNP untuk bertemu langsung dengan Kepala BNNP Sultra mendapat penghalangan dari petugas keamanan. Akibatnya, saling dorong antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan tak dapat terhindarkan.

Tak hanya itu, adu mulut antara pengunjuk rasa dan pegawai BNNP juga terjadi saat masa meminta data kasus yang ditangani BNNP sejak tahun 2022.

Dalam aksinya, AMAN Sultra  meminta agar BNNP Sultra membuka ke publik hasil penindakan kasus peredaran narkoba yang telah ditangani oleh BNNP Sultra sejak tahun 2022.

Pendemo meminta Kepala BNNP Sultra untuk mundur dari jabatanya jika tidak bisa bekerja dengan baik.

Demo


"Kepala BNNP Sultra slow response, sudah berapa kali kami minta agar sembilan kasus yang ditangani BNNP ini dirilis ke publik. Tetapi, sampai hari ini tidak ada itu," ungkap Koordinator Aksi, Rahman.

Rahman mengatakan, pihaknya menuntut agar Kepala BNNP Sultra diganti karena tidak transparan dalam pengungkapan sembilan kasus narkoba dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan (Kabid Berantas) BNNP Sultra, Agustinus Sollu mengatakan, BNNP Sultra telah melakukan kinerjanya dengan baik.

"Persoalan keterbukaan informasi publik terkait pengungkapan kasus peredaran narkoba, kami masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pres rilis," ujar Agustinus.

Usai melakukan aksinya, puluhan massa aksi kemudian meninggalkan kantor BNNP Sultra dan berjanji akan kembali melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tak dipenuhi dalam dua hari ke depan.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.